photo output_mPce62_zpsxt7jyy5f.gif

Wae Rebo,Kampung Di Atas Awan Di Flores

Berita Travelling.Ternyata di Nusa Tenggara Timur terdapat  Wae Rebo yang indah yang diselimuti awan - awan tipis yang lebih tepatnya terletak di Flores.Wae Rebo ini berlokasi di Desa Satar Lenda,Kecamatan Satarmese,Kabupaten Manggarai Barat,Flores.

Wae Rebo merupakan desa Manggaraian tua yang terletak dan terisolasi di daerah pegunungan. Desa ini menawarkan kesempatan bagi para wisatawan untuk melihat sisi otentik perumahan Manggarai dan mengalami kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Di desa ini,


BeritaTravelling

Anda berkesempatan melihat mbaru niang, yang merupakan rumah adat tradisional berbentuk kerucut melingkar dengan arsitektur yang sangat unik.Hingga saat ini, mbaru niang masih digunakan sebagai tempat mengadakan pertemuan atau ritual doa Minggu pagi bersama-sama.

Di tempat ini,para pengunjung bisa melihat dan tinggal di Mbaru Niang ,Mbaru Niang merupakan sebuha tradisional di Flores yang masih tersisa dan hanya ada di kampung Wae Rebo.

Di tempat ini para pengunjung dapat menikmati pemandangan alam perbukitan dan hutan hijau yang masih asri dengan diselimuti kabut yang kadang muncul oleh hembusan angin.

Wae Rebo yang berpenghuni 112 Kepala Keluarga atau sekitar 625 jiwa penduduk.Tidak bisa dipungkiri bahwa selain faktor biaya yang relatif mahal untuk sampai ke tempat ini, perjalanannya sendiri pun memberikan pengalaman berpetualang dan tantangan tersendiri.


BeritaTravelling

Wae Rebo ini juga adalah tempat yang tenang,jauh dari hiruk pikuk kota dan menjadi daya tarik sendiri bagi orang yang berkunjung ke tempat ini.Kearifan lokal masyarakat pedalaman yang masih bergantung dari alam ini juga merupakan suguhan tersendiri ketika berkunjung ke kampung di atas awan ini.

Salah satu kearifan lokal yang masih mereka pegang adalah menjaga kelestarian Mbaru Niang. Di Wae Rebo sendiri hanya boleh ada tujuh buah Mbaru Niang tidak kurang dan tidak lebih. Satu rumah Mbaru Niang bisa ditempati enam sampai delapan keluarga. 

Sisa masyarakat yang tidak tertampung di Wae Rebo harus pindah ke kampung Kombo, sebuah kampung yang terletak kira-kira lima kilometer dari Wae Rebo yang kemudian mendapat julukan kampung kembaran Wae Rebo karena sebagian besar penduduk kampung Kombo berasal dari Wae Rebo.

Selain dapat melihat keindahan alam di Wae Rebo ini,para pengunjung akan dapat melihat kehidupan dan kegiatan sehari - hari penduduk lokal Wae Rebo ini.Pekerjaan sehari - hari yang dilakukan penduduk sini ialah berkebun atau sibuk memanen kopi bagi pria dan bagi wanita menenun kain.


BeritaTravelling

Kopi dan kain cura adalah salah satu usaha yang menjadi penghasilan utama dari penduduk kampung Wae Rebo. Kopi yang dijadikan komoditi adalah jenis arabika. Sedangkan kain cura menjadi kerajinan kain tenun yang dilakukan oleh ibu-ibu di Wae Rebo. 

Kain cura ini memiliki motif khas berwarna cerah. Untuk pejalan yang memang tertarik untuk mengoleksi kain tenun dari beberapa daerah di Indonesia, kain cura ini bisa menjadi pilihan tersendiri.

Bagi para wisatawan atau pengunjung yang ingin merasakan bermalam di Waen Rebo ini,Anda akan tidur beralaskan tikar yang dianyam dari daun pandan.Merupakan suatu pengalaman yang berharga bukan bersosialisasi dengan penduduk setempat dan tahu lingkungan dan kehidupan sehari - sehari di Wae Rebo ini.

Agen Poker Online Terpercaya

Agen Bola Terpercaya

Previous
Next Post »