Berita Travelling.Ternyata di Nusa Tenggara Timur terdapat Wae Rebo yang indah yang diselimuti awan - awan tipis yang lebih tepatnya terletak di Flores.Wae Rebo ini berlokasi di Desa Satar Lenda,Kecamatan Satarmese,Kabupaten Manggarai Barat,Flores.
Wae Rebo merupakan desa Manggaraian tua yang terletak dan terisolasi di
daerah pegunungan. Desa ini menawarkan kesempatan bagi para wisatawan
untuk melihat sisi otentik perumahan Manggarai dan mengalami kehidupan
sehari-hari masyarakat setempat. Di desa ini,
Anda berkesempatan melihat
mbaru niang, yang merupakan rumah adat tradisional berbentuk kerucut
melingkar dengan arsitektur yang sangat unik.Hingga saat ini, mbaru niang masih digunakan sebagai tempat mengadakan pertemuan atau ritual doa Minggu pagi bersama-sama.
Di tempat ini,para pengunjung bisa melihat dan tinggal di Mbaru Niang ,Mbaru Niang merupakan sebuha tradisional di Flores yang masih tersisa dan hanya ada di kampung Wae Rebo.
Di tempat ini para pengunjung dapat menikmati pemandangan alam perbukitan dan hutan hijau yang masih asri dengan diselimuti kabut yang kadang muncul oleh hembusan angin.
Wae Rebo yang berpenghuni 112 Kepala Keluarga atau sekitar 625 jiwa penduduk.Tidak bisa dipungkiri bahwa selain
faktor biaya yang relatif mahal untuk sampai ke tempat ini,
perjalanannya sendiri pun memberikan pengalaman berpetualang dan
tantangan tersendiri.
Wae Rebo ini juga adalah tempat yang tenang,jauh dari hiruk pikuk kota dan menjadi daya tarik sendiri bagi orang yang berkunjung ke tempat ini.Kearifan lokal masyarakat pedalaman yang
masih bergantung dari alam ini juga merupakan suguhan tersendiri ketika
berkunjung ke kampung di atas awan ini.
Salah satu kearifan lokal yang
masih mereka pegang adalah menjaga kelestarian Mbaru Niang. Di Wae Rebo
sendiri hanya boleh ada tujuh buah Mbaru Niang tidak kurang dan tidak
lebih. Satu rumah Mbaru Niang bisa ditempati enam sampai delapan
keluarga.
Sisa masyarakat yang tidak tertampung di Wae Rebo harus pindah
ke kampung Kombo, sebuah kampung yang terletak kira-kira lima kilometer
dari Wae Rebo yang kemudian mendapat julukan kampung kembaran Wae Rebo
karena sebagian besar penduduk kampung Kombo berasal dari Wae Rebo.
Selain dapat melihat keindahan alam di Wae Rebo ini,para pengunjung akan dapat melihat kehidupan dan kegiatan sehari - hari penduduk lokal Wae Rebo ini.Pekerjaan sehari - hari yang dilakukan penduduk sini ialah berkebun atau sibuk memanen kopi bagi pria dan bagi wanita menenun kain.
Kopi dan kain cura adalah salah
satu usaha yang menjadi penghasilan utama dari penduduk kampung Wae
Rebo. Kopi yang dijadikan komoditi adalah jenis arabika. Sedangkan kain cura menjadi kerajinan kain tenun yang dilakukan oleh ibu-ibu di Wae Rebo.
Kain cura ini
memiliki motif khas berwarna cerah. Untuk pejalan yang memang tertarik
untuk mengoleksi kain tenun dari beberapa daerah di Indonesia, kain cura ini bisa menjadi pilihan tersendiri.
Bagi para wisatawan atau pengunjung yang ingin merasakan bermalam di Waen Rebo ini,Anda akan tidur beralaskan tikar yang dianyam dari daun pandan.Merupakan suatu pengalaman yang berharga bukan bersosialisasi dengan penduduk setempat dan tahu lingkungan dan kehidupan sehari - sehari di Wae Rebo ini.
Agen Poker Online Terpercaya
Agen Bola Terpercaya
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon