Tanah toraja merupakan kabupaten yang berada di kawasan provinsi Sulawesi Selatan,dan ibukota Tana Toraja berada di makale.
Untuk pertama kali nya yang berkunjung ke Tanah Toraja ini pasti memiliki kesan mistis dengan kebudayaan di sana.
Akan tetapi dibalik kisah mistis tersebut Tanah Toraja mempunyai pemandangan alam yang tak kalah indah indahnya dan ingin berlama-lama meinikmati nya.
Kegiatan yang bisa dilakukan disini adalah Anda dapat berkeliling ke Lemo, Londa dan Tampang Allo, dimana di kawasan tersebut Anda dapat melihat pemakaman yang sangat unik yang sangat terkenal bahkan sampai di dunia internasional.
Pemakaman tersebut berbentuk gua-gua yang terletak di dinding berbatu dan gua-gua tersebut banyak dipenuhi dengan peti mati serta tulang - tulang manusia, memang menurut kita kadang aneh, akan tetapi itulah keunikan dari budaya dari masyarakat Tanah Toraja.
Apabila Anda berkunjung ke Tanah Toraja pada bulan Juni, Juli, atau Desember, Anda dapat menyaksikan para penjagal melakukan penyembelihan puluhan babi dan kerbau secara kolosal.
Dan Anda juga dapat melihat bagaimana keunikan serta sakralnya budaya atau adat istiadat dari Tana Toraja. Kerbau dan babi sendiri merupakan hewan yang dijadikan kurban untuk upacara kematian di tempat ini.
Menurut keyakinan dari masyarakat Toraja hewan - hewan tersebut merupakan sarana transportasi menuju puja bagi para arwah manusia yang meninggal dunia.
Di Tanah Toraja ada upacara adat untuk menghormati orang yang meninggal dunia dengan menggelar sebuah pesta dan menyembelih puluhan ekor kerbau dan babi.
Upacara ini dikenal dengan upacara adat kematian Rambu Solo.Pesta ini biasanya digelar selama satu malam atau bahkan sampai tujuh malam tergantung dari status sosial dalam tradisi masyarakat Toraja.
Disamping itu apabila Anda ingin melihat tempat tinggal atau rumah khas orang Toraja yaitu Tongkonan yang dihiasi dengan indah dan dilengkapi dengan lumbung padi, Anda bisa mengunjugi Desa Kete Kesu.
Disini banyak terdapat deretan Tongkonan yang bentuknya atapnya mirip dengan pelana. Atap dari rumah khas masyarakat Toraja terbuat dari bambu yang dibelah dan tersusun bertumpuk. tetapi seiring perkembangan jaman atap dari rumah khas masyarakat Tana Toraja banyak menggunakan seng sebagai bahan pembuatnya.
Tongkonan sendiri mempunyai jenis yang berbeda - beda yang disesuaikan dengan derajat kebangsawanan pemiliknya. kemudian pada dinding - dindingnya dihiasi dengan pola abstrak dan geometris berwarna putih, merah dan hitam alami. di Kete Kesu juga bisa Anda temui pengrajin ukiran bambu dan berbagai macam kerajinan tradisional lainya.
Kemudian apabila Anda mengunjungi kawasan Lemo, Anda dapat melihat kuburan yang diletakan menggantung di dinding yang merupakan kuburan khusus bagi para bangsawan.
Kawasan ini disebut dengan Lemo karena di tempat ini terdapat gua batu yang ukuranya sangat besar dan berbentuk bundar, bentuknya mirip dengan buah jeruk dan pada liang - liangnya membentuk bintik - bintik seperti halnya buah jeruk. Disini juga terdapat kuburan ketua adat yang bernama Songgi Patalo yang berumur sekitar 500 tahun.
Kemudian apabila Anda melanjutkan kunjungan ke Suaya, Anda akan menemukan makam keluarga raja, kemudian didekat Sangala Anda akan menemukan kuburan pohon bayi.
Menurut kepercayaan masyarakat Toraja sendiri apabila ada bayi atau anak - anak yang meninggal maka harus dikubur di pohon, dan pohon tersebut akan tumbuh disekitar.
Selain itu apabila Anda berkunjung ke Palawa, Anda akan menemukan pusat kerajinan tenun khas Toraja, yang juga terdapat Tongkonan serta kawasan penguburan, tempat upacara dan festival yang biasanya digunakan oleh masyarakat sekitar.
Tips Berwisata Ke Tana Toraja :
1. Memakai Pakaian Adat
Untuk menghormati aturan adat istiadat dari masyarakat Toraja, sebaiknya Anda menggunakan pakaian adat khas Toraja.
2. Hati - Hati Saat Masuk Ke Tongkonan
Karena rumah khas Tana Toraja memiliki lorong yang rendah, sebaiknya perhatikan kepala Anda saat memesuki rumah tradisional tersebut.
3. Pilih Bulan Yang Tepat
Untuk mengunjungi Tana Toraja disarankan untuk memilih liburan Anda pada bulan Mei dan Oktober karena pada bulan - bulan ini cuaca yang ada disini sangat baik.
4. Bawa Perlengkapan Kamera
Untuk urusan yang satu ini jangan sampai ketinggalan, perseiapkan perlengkapan kamera Anda sebelum mengunjungi Tana Toraja agar bisa mengabadikan moment berharga selama mengunjungi lokasi wisata di Tana Toraja.
EmoticonEmoticon